Manfaat Internet IndiHome Untuk Penderita Autoimun

Manfaat Internet IndiHome dari Telkom Indonesia


“Manfaat internet itu banyak loh, bun. Misalnya cari resep bubur manado atau pemandangan terindah di dunia. Tapi jangan sekali-kali googling soal penyakit. Anxiety yang ada,” canda seorang dokter kala itu. Ketika saya memeriksakan kondisi lambung dan juga menceritakan ketakutan-ketakutan saya akhir-akhir ini.

Saya tersenyum. Benar juga sih apa yang dikatakan dokter. Hanya karena googling dan menemukan artikel tanpa sumber yang jelas, paniknya sampai terbawa kemana-mana rasanya.
Akhirnya hari itu saya pulang setelah menebus obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi masalah di lambung saya.

Safari Dokter dan Rumah Sakit

3 tahun berlalu setelah pertemuan saya dengan pak dokter waktu itu. 3 tahun yang penuh dengan perjuangan dan air mata. Jatuh bangun menata pikiran demi menjemput kesembuhan dan menjalani proses demi proses yang tidak mudah.

Safari dokter, CT Scan, MRI,USG Abdomen, berbagai cek darah dan cek feses, endoskopi, sampai operasi demi operasi harus saya jalani. Belum lagi 2 kali kehilangan calon bayi dan harus mengalami proses kuretase dalam rentang waktu kurang lebih 1 tahun. Diagnosa demi diagnosa mulai dari penyempitan di pembuluh darah di saraf otak, pembengkakan konka, tinnitus, vertigo, saraf kejepit, gastritis sampai IBD pun saya dapatkan.

Berawal dari masalah asam lambung pada pertengahan tahun 2019, berlanjut pada kecemasan berlebih karena googling artikel yang tidak disertai dengan sumber ilmiah. Iya, sesederhana saya tidak mendapatkan manfaat internet yang benar semua kecemasan ini bermula.

Setelah melalui serangkaian proses seperti CT Scan, USG Abdomen, konsul ke dokter THT dan lambung, tahun 2020 saya melakukan endoskopi. Endoskopi adalah proses pemeriksaan saluran cerna atas dengan menggunakan kamera yang dimasukkan melalui tenggorokan untuk memeriksa keadaan saluran pencernaan bagian atas. Waktu itu proses endoskopi dilakukan hanya dengan bius lokal.

Dokter spesialis gastro yang menangani menginginkan saya sadar sepenuhnya selama proses endoskopi dan melihat sendiri isi perut saya. Kebayang kan ya saya harus menelan selang dalam kondisi sadar sepenuhnya.

Alhamdulillah waktu itu hasilnya ada gastritis ringan. Saya tetap diharuskan minum obat untuk lambung setelahnya.

Lantas apakah sakit saya reda? Oh sayangnya tidak. Bahkan saya sempat dikonsulkan ke psikiater karena rasa cemas saya semakin besar. Sakit yang saya rasakan di perut sebelah kanan masih sering timbul dengan semakin besarnya kecemasan yang saya alami.

Saya didiagnosa mengalami anxiety dan psikosomatis saat itu. Bahkan karena sakit itulah saya sampai mendatangi banyak sekali dokter dalam hingga ke kota lain untuk mendapatkan jawaban.

Diagnosa Autoimun 


“Saya kok curiga ya. Ibu masih muda, sakit nggak sembuh-sembuh, dan beberapa kali keguguran. Pernah dengan autoimun?”tanya salah satu dokter dalam di rumah sakit yang baru kali ini saya datangi. Beliau adalah dokter Ali Sp.PD, dokter yang masih muda tapi justru berfikir out of the box pada kondisi saya.

Saya mengangguk,”Pernah, dok. Tapi nggak ada kepikiran ke arah situ karena selama ini dokter dalam sampai gastro juga tidak ada diagnosa ke arah sana.”

Beliau lalu mengevaluasi semua hasil medis saya. Mulai dari MRI kepala, MRI leher, hasil operasi, hasil endoskopi, dan cek darah sampai urine. Kurang lebih 1 jam kami berbincang dan juga dilakukan pemeriksaan secara fisik.

“Ibu saya rujuk ya. Untuk cek autoimunnya. Bisa sih cek sendiri tapi biayanya cukup besar. Jadi saya rujuk saja ke dokter reumatologi. Sama baca-baca ya soal autoimun APS. Di internet banyak. Sampai saat ini autoimun sendiri belum jelas disebabkan oleh apa. Bisa keturunan, bisa juga pola hidup,” ucap beliau sembari menuliskan rujukan ke RS pusat daerah di Solo. 
“Autoimun adalah kondisi yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Penyakit ini berkembang ketika sistem kekebalan tubuh salah dalam menilai sel sehat dan menganggapnya sebagai zat asing. Akibatnya, tubuh mulai memproduksi antibodi yang akan menyerang dan merusak sel sehat tersebut.”
Biasanya autoimun ini mampu mengakibatkan kerusakan sel jaringan tubuh dan menimbulkan peradangan serta mengakibatkan kondisi serius pada penderitanya seperti gangguan pada tulang, persendian, saraf, kelenjar, pencernaan, dan organ penting lainnya.
Ada beberapa jenis autoimun yang biasanya menyerang wanita, seperti:
  1. Antiphospolipid Syndrom Auotimun jenis ini bekerja dengan menyerang lapisan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya pembekuan darah baik di saluran vena maupun arteri. Salah satu dampaknya pada perempuan adalah terjadinya keguguran berulang karena sulitnya darah membeku ketika proses pertumbuhan janin. 
  2. Celiac Dease Pada autoimun ini menyebabkan penderitanya tidak mampu menerima gluten atau zat yang terdapat di dalam gandum dan biasanya menyerang saluran pencernaan.
  3. Lupus Biasanya ditandai dengan munculnya tanda merah yanng menyerupai sayap kupu-kupu di bagian wajah.
  4. Psoriasis Autoimun jenis ini biasanya menyerang kulit yang ditandai dengan penumpukan sel kulit yang terjadi akibat sel kulit tumbuh terlalu cepat hingga kulit menebal dan menumpuk di atas kulit.
  5. Diabetes Jenis autoimun ini biasanya menyerang sel-sel insulin sehingga tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin dan menyebabkan terlalu banyaknya gula yang beredar dalam darah.
  6. IBD (Inflammatory Bowel Disease) IBD pada dasarnya adalah penyakit autoimun yang berawal dari saluran cerna. IBD terbagi menjadi dua jenis yaitu kolitis ulseratif yaitu peradangan terjadi di area usus besar dan chron yaitu peradangan yang bisa terjadi di bagian saluran pencernaan manapun. Gejalanya biasanya adalah diare kronik atau sembelit yang berlangsung cukup lama, nyeri perut, BAB berdarah, dan lain-lain. 
Alhamdulillah, 2 minggu kemudian saya sudah betemu dan konsultasi dengan dokter Yulyani, dokter dalam spesialis reumatologi yang sangat ramah di RS rujukan tersebut. Akhirnya setelah membaca semua hasil medis dan mendengar penjelasan saya, beliau menjadwalkan untuk cek lab. Saya akan diambil darah untuk dilakukan cek ANA IF.

Dan benar saja, hasil ANA IF saya yang keluar 7 hari kemudian menunjukkan saya positif autotimun dengan nilai titer 100. Sedangkan untuk kondisi normal, ada di angka 80.
Hasil tes ANA IF, positif autoimun


“Untuk tegak diagnosa, kita cek lab untuk ANA Profile ya, mbak. Biar ketahuan apa jenis autoimunnya. Apakah dari pencernaan atau sindrom APS seperti yang dikhawatirkan,” ujar beliau.

Saya pun lagi-lagi menjalani proses pengambilan darah untuk cek ANA Profile. Berbeda dengan cek lab pada umumnya yanng mengharuskan ada puasa, pengambilan darah untuk cek ANA ini bisa dilakukan kapan saja.

Alhamdulillah, waktu itu hasil ANA Profile saya negatif. Dokter Yulyani akhirnya mengambil kesimpulan, autoimun saya berasal dari pencernaan. Saya pun harus menjalani proses kolonoskopi atau pengecekan saluran cerna bawah dengan menggunakan kamera yang dimasukkan melalui anus dengan dokter spesialis gastro. Kali ini saya dibius total, hehe.
Persiapan melakukan kolonoskopi

Dan benar saja, hasilnya saya ada radang usus atau kolitis ulseratif kronis menahun. Dari situ jelaslah bahwa dari mana autoimun saya berasal.
“Selain obat, diet khusus ya, mbak. Usahakan makan tinggi serat dan rendah lemak. Makanan yang ada pengawet, pewarna, dan berperisa juga distop. Sembari kita pantau,” ucap dokter spesialis gastro saya waktu itu.
Di satu sisi lega karena akhirnya perjalanan panjang saya menemui titik terang. Tapi di sisi lain saya harus belajar lagi mengenai diet khusus untuk masalah autoimun dan tentunya kondisi autoimun saya ini.

Manfaat Internet IndiHome, Internetnya Indonesia, Untuk Penderita Autoimun

Setelah didiagnosa positif autoimun, saya jadi ingat ucapan dokter yang memeriksa saya pertama kali yaitu “manfaat internet”.

Ya, karena orang-orang di sekitar saya pun banyak yang tidak paham ketika saya jelaskan mengenai autoimun ini. Akhirnya mau tidak mau, saya harus banyak mencari dan menggali informasi mengenai autoimun dan diet AIP melalui internet.

IndiHome Internetnya Indonesia membuat pencarian informasi di internet semakin lancar


Diet AIP sendiri adalah diet autoimun protokol dimana ada beberapa pantangan makanan yang harus dihindari untuk menekan inflamasi atau peradangan dalam tubuh. Menurut informasi yang saya kumpulkan baik dari google, pinterest, youtube, maupun IG, diet AIP ini dipercaya mampu menyembuhkan usus dari peradangan yang disebabkan kondisi autoimun.

Dalam diet AIP sendiri ada beberapa makanan yang harus dihindari seperti susu dan produk turunannya (keju, yoghurt, dll), biji-bijian (oat, gandum, beras), makanan olahan (terutama yang mengandung 3P, Pengawet, Pewarna, Perisa tambahan), gula dan pemanis alternatif lainnya, minyak (kecuali minyak zaitun dan kelapa), telur, sayuran nightshade (tomat, paprika, terong, kentang, dll), pengental makanan, legume (polong-polongan, kacang tanah).

Kali ini saya bersyukur sekali karena bisa mengoptimalkan manfaat internet dibanding sebelumnya. Banyak informasi baru yang saya dapatkan mengenai kondisi tubuh saya dan bagaimana mengatasinya selain dengan pengobatan agar kondisinya remisi.

Yup, autoimun konon tidak bisa disembuhkan. Tapi bisa ditekan hingga kondisinya remisi. Berkat manfaat internet juga saya jadi mengenal banyak akun-akun autoimun survivor terutama di instagram yang sering memberikan edukasi seputar pola makan sehat dan diet AIP.

Hanya saja jaringan internet dari provider yang terkadang bermasalah sering membuat saya harus bersabar. Untung saja ada IndiHome dari Telkom Indonesia. IndiHome yang juga dikenal dengan sebutan Internetnya Indonesia ini banyak sekali membantu saya dalam mencari informasi mengenai autoimun dan diet AIP yang sedang saya jalani.
IndiHome, Internetnya Indonesia dari Telkom

Selain itu, inflamasi yang sering saya alami juga mengharuskan saya lebih banyak di rumah karena badan mudah drop dan sering tekor energi. Untungnya saya adalah seorang freelancer di mana semua pekerjaan bisa dilakukan di rumah. Tapi tentu saja karena berhubungan dengan blogger dan media sosial, saya membutuhkan jaringan internet yang mumpuni dan lancar pastinya.

Karena itulah beruntung sekali di rumah ibu mertua ada jaringan IndiHome dari Telkom Indonesia. Saya bisa browsing informasi mengenai autoimin, diet AIP, dan sekaligus mengupload pekerjaan dengan cepat tanpa kendala. Hanya mulai dengan Rp. 300.000an/bulan, kami satu keluarga sudah mendapatkan banyak sekali manfaat dan yang penting sih koneksi internet yang cepat dan lancar dong ya. Apalagi IndiHome yang jaringannya sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia ini memberikan layanan digital (internet, telpon rumah, TV interaktif) yang menyediakan beragam pilihan paket sesuai kebutuhan kita.
Bisa disesuaikan banget dengan budget seh pokoknya. 

Nah, itu tadi cerita saya mengenai autoimun yang saya derita dan manfaat internet yang semoga juga bisa menjadi salah satu perantara kesembuhan saya kelak. Kalau teman-teman, selama ini sudah menikmati manfaat internet yang seperti apa nih?


Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200804133457-255-531973/diet-aip-aturan-pola-makan-untuk-ringankan-gejala-autoimun

https://fk.ui.ac.id/infosehat/mengenal-ibd-penyakit-autoimun-di-saluran-pencernaan/

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jenis-penyakit-autoimun-dan-beberapa-gejalanya

1 komentar

  1. Saya turut bersedih mendengarnya. Yang sabar ya mbak. Semoga lekas sembuh.

    BalasHapus