Mencegah Infeksi Pada Luka Anak Dengan Betadine Plaster

 


Memiliki anak di usia aktif rasanya akrab dan familiar sekali dengan kata luka ringan. Mulai dari luka karena terjatuh, luka karena bersepeda, luka karena tergores, hingga luka-luka lainnya. Mereka masih senang sekali mengeksplorasi segala hal dan aktif bergerak kesana kemari. Bermain,mengendarai sepeda, memanjat pohon atau dinding, berlarian, berkejar-kejaran, dan masih banyak hal lain yang tidak jarang akhirnya membuat mereka mengalami luka.

Dan ini terjadi tidak memandang tempat ataupun waktu biasanya. Bisa terjadi ketika sedang bepergian ataupun di luar rumah sehingga kadang kita harus membiarkan lukanya terbuka sampai ke rumah.
Padahal luka atau cedera pada kulit yang dibiarkan terbuka ini rentan menyebabkan kuman masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi kan ya, bu ibu.
Seperti yang kita ketahui, kulit adalah organ tubuh yang paling luar yang memiliki fungsi untuk melindungi organ-organ penting di dalamnya dari serangan kuman penyakit seperti virus, jamur, atau bakteri dari luar tubuh. Karena itulah penting sekali untuk sesegera mungkin membersihkan dan menutup luka agar mencegah infeksi pada anak.
Di fase ini perlengkapan untuk membersihkan sampai mengobati luka rasanya erat sekali dengan kehidupan ibu-ibu ya, haha. Obat merah, semprotan anti septik, sampai plester sudah pasti jadi bagian dari kotak obat atau P3K di rumah.
Saya pribadi sampai sengaja membawa Betadine plaster di tas kemanapun saya pergi untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba anak tanpa sengaja terluka di perjalanan atau tempat tujuan. Minimal ada pertolongan pertama untuk luka ringan atau lecet lah ya pikir saya.

Mencegah Infeksi Pada Luka Anak dengan Betadine Plaster

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, saya termasuk ibu yang terbiasa membawa plester dan beberapa keperluan penanganan luka sederhana pada anak terutama untuk mencegah infeksi. Plester, minyak kayu putih, dan cotton bud adalah beberapa benda yang selalu saya bawa di dalam tas untuk berjaga-jaga meski anak saya sudah hampir menginjak usia 8 tahun.
Karena memang anak saya itu tipe yang tidak bisa diam di manapun dan kapanpun. Jadi terluka atau cedera karena jatuh atau terantuk sesuatu di manapun bukan hal yang asing bagi saya. Jadilah di beberapa bagian tubuhnya seperti tangan dan kaki itu banyak terdapat bekas luka.
Kejadian yang tebaru adalah ketika kami pergi keluar makan dengan keluarga besar. Tiba-tiba saya menyadari kepalanya sudah terluka, berdarah, dan sedikit benjol. Ketika saya tanya, katanya kejedot jendela ruangan yang meyerupai tempat nahkoda kapal di lantai atas. Waktu itu dia sibuk melihat layar HP dan tidak sadar di depannya ada jendela yang terbuka.
Berhubung sudah terbiasa menghadapi luka ringan pada anak, saya juga jadi terbiasa menerapkan beberapa hal di bawah ini dengan tujuan mencegah timbulnya infeksi pada luka anak terutama jika saya sedang beradda di luar rumah:
  • Pertama, basuh luka dengan air mengalir
Langsung basuh bagian kulit yang terluka dengan air mengalir ya, bund. Boleh juga dengan menggunakan air yang sudah ditambahkan antiseptik. Jika sedang berada di luar rumah, saya biasanya menggunakan air mineral atau mengajak anak ke kamar mandi untuk segera membasuh lukanya.
  • Keringkan kulit di area sekitar luka
Setelah membasuh luka, usahakan langsung mengeringkan kulit dengan menggunakan kapas, kasa, kain bersih, atau jika terpaksa dengan menggunakan tisu. Tapi ini hanya untuk mengeringkan area di sekitar kulit yang terluka ya. 
  • Semprot Dengan Semprotan Antispetik
Setelah itu jika ada, boleh disemprot terlebih dahulu dengan semprotan antiseptik seperti Betadine Dry Powder Spray jika ada atau sedang di rumah. Jika tidak, bisa langsung ditutup dengan menggunakan Betadine Plaster.
  • Segera Tutup Luka dengan Betadine Plaster Untuk Mencegah Infeksi
 

Langkah terakhir, tutup luka dengan plester untuk mencegah potensi masuknya kuman dan mencegah infeksi atau iritasi pada luka. Saya sendiri memilih Betadine plaster yang mengandung Povideone Iodine Ointment dan mengandung zat antiseptik yang efektif untuk mencegah infeksi pada luka. 
Selain itu perekatnya juga bisa melekat pada kulit dengan sempurna dan tidak mudah bergeser atau lepas. 
Khusus untuk anak, saya biasanya membeli Betadine plaster junior yang gambarnya lucu dan bervariasi agar anak teralihkan sedikit dari rasa sakitnya. And it works!!

 
Sembari membersihkan luka, saya biasanya mengajak anak bercerita tentang karakter di plesternya sehingga dia lupa dengan luka di tubuhnya itu. Plester dengan karakter yang menarik juga mampu membuatnya sedikit lebih nyaman.
Meskipun Betadine plaster ini kedap air, jangan lupa untuk menggantinya minimal dua hari sekali setelah mandi ya untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya.

Nah, itu tadi adalah beberapa langkah yang biasa saya lakukan ketika anak mengalami luka ringan dan mencegah terjadinya infeksi atau iritasi pada lukanya dengan menggunakan Betadine plaster. Untuk bunda yang penasaran dengan produk-produk terbaru dari Betadine, bisa langsung cek ke websitenya di https://betadine.co.id/ yaaa.
Semoga pengalaman saya dalam menangani luka ringan di atas bisa bermanfaat yaa untuk ibu yang memiliki anak di fase usia aktif-aktifnya.

1 komentar

  1. Dari kecil sampai sekarang selalu sedia plester buat jaga jaga kalau ada anak-anak yang terluka karena main.

    BalasHapus