Indonesia Lebih Sehat dengan Logo "Pilihan Lebih Sehat"



“Wah anak saya sih nggak boleh banyak-banyak konsumsi minuman kemasan. Kalorinya tinggi banget! Cek aja di label gizinya” ucap seorang teman waktu itu.

Pernah nggak sih, moms, dengar kalimat di atas? Atau paham nggak apa yang dimaksud dengan kebutuhan kalori harian? Atau pernah teliti membaca label nutrisi pada kemasan?

Saat membeli makanan atau minuman kemasan, apa yang biasanya pertama kali moms lihat?

Label halal bagi yang muslim?

Warna warni kemasan yang menarik?

Expired date?

Atau harga?

Biasanya sih salah satu atau beberapa poin dari hal-hal di atas ya. Saya pribadi terbiasa melihat label halal dan tanggal kadaluarsa ketika berniat membeli makanan atau minuman kemasan. Apalagi jika makanan atau minuman tersebut sudah menjadi kebutuhan wajib bulanan. Saya hanya ngecek tanggal kadaluarsanya saja sih biasanya.

Lalu bagaimana dengan label nutrisi yang biasanya terletak di belakang kemasan?

Saya sih hampir nggak pernah baca, karena selain ribet dengan tulisannya yang kecil-kecil, saya juga awam dengan beberapa istilah yang ada di sana. Biasanya kalau ingin membeli minuman kemasan dengan kadar kalori rendah ya carinya yang Less Sugar atau Zero Calorie aja paling gampang dan simpel.

Padahal, membaca fakta nutrisi pada suatu kemasan itu sebenarnya sangat penting. Karena dengan mengetahui dan memahami label nutrisi pada suatu kemasan, kita dapat mengontrol dan menakar berapa kemasan yang bisa kita konsumsi dalam sehari.

Dan heii, ternyataaa… I am not the only one

Banyak orang yang berbelanja tanpa peduli pada label nutrisi yang terdapat di kemasan. Ya karena untuk kami, jika BPOM sudah mengeluarkan izin, pasti makanan dan minuman tersebut aman-aman saja dikonsumi bahkan untuk konsumsi harian. Gitu aja mikirnya, haha.

Lantas apa bahayanya bagi tubuh jika makanan dan minuman tersebut dikonsumsi berlebihan?.

Saya sendiri biasanya membatasi mengonsumsi makanan atau minuman kemasan dalam sehari, hanya saja hal itu terkadang tidak bisa diterapkan pada anak. Apalagi dia masih mengonsumsi susu UHT dan juga sereal instan untuk sarapan.

 


Nah, beberapa waktu lalu, Ibun menghadiri webinar Nestlé yang membahasa mengenai “Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo Pilihan Lebih Sehat” bersama BPOM.

Apa sih logo Pilihan Lebih Sehat?

Apa manfaatnya buat kita-kita?

Nah, simak yuk cerita Ibun di bawah ini…

 

Webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo Pilihan Lebih Sehat

 


Berkaitan dengan fakta di lapangan, bahwa masih banyak orang yang cuek terhadap label nutrisi dan batasan konsumsi harian suatu makanan/minuman, Nestlé mengadakan webinar yang bertajuk “Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo Pilihan Sehat” bersama BPOM dan pakar Gizi.

Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2025, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025 dan merupakan salah satu bentuk dukungan Nestle untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola konsumsi pangan yang sehat.

Webinar ini menghadirkan Ibu Sutanti Siti Namtini, Apt, Ph.D selaku Direktur Standarisasi Pangan Olahan; Ibu Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP selaku Kepala Subdit Standarisasi Pangan Olahan Tertentu; Dr. Rimbawan - Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor; Bp. Ganesan Ampalavanar selaku Presiden Direktur Nestlé Indonesia; Ibu Debora Tjandrakusuma - Direktur Corporate Affairs PT. Nestlé Indonesia; dan Donna Agnesia - Ibu Inspiratif.

Acara webinar ini dibuka dengan sambutan oleh Ibu Sutanti dan Bapak Ganesan yang dilanjutkan dengan materi oleh Ibu Yusra, Dr. Rimbawan, dan Ibu Debora.

Berbicara mengenai kesehatan, berdasar jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) 2016, Indonesia disebut memiliki resiko sangat tinggi terhadap asupan gula, garam, dan lemak.

Bahkan menurut Ibu Yusra Egayanti, Kepala Subdit Standarisasi Pangan Olahan Tertentu BPOM, “5 dari 10 orang Indonesia menginsumsi gula lebih dari 50gr/hari. 53 dari 100 orang mengonsumsi garam lebih dari 2000mg/hari. Dan 27 dari dari 100 orang mengonsumsi lemak lebih dari 67gr/hari.”

Bahkan gula juga disebut sebagai silent killer karena kadang ketika mengonsumsi gula, tidak ada kata cukup.

Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor Indonesia menyampaikan fakta konsumsi gula, garam, dan lemak di Indonesia. Dan ternyata Jakarta adalah salah satu kota dengan konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih. Bahkan sekitar 51 % penduduknya mengalami kelebihan konsumsi gula, garam, dan lemak.



Apalagi dengan banyaknya kuliner-kuliner baru yang bermunculan, minuman manis yang mungkin tidak menyertakan berapa kandungan pemanis di dalamnya tapi banyak sekali dijual di mana-mana, makanan berlemak nan pedas dengan taburan bumbu instan yang juga tidak kita ketahui takarannya.

Dari konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan inilah yang membuat pasien dengan penyakit tidak menular semakin bertambah banyak. Sebut saja diabetes, darah tinggi, stroke, jantung, gagal ginjal, dan yang lainnya.


Mirisnya, PTM kini tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Banyak anak bahkan di usia balita sudah terkena diabetes karena konsumsi gula yang berlebihan. Belum banyak kasus anak remaja menjelang dewasa yang terkena gagal ginjal dan sudah harus melakukan cuci darah karena kebiasaan makan dan minum yang berlebihan.

Lantas apa yang dilakukan pemerintah dalam upaya pencegahan PTM ini?


Salah satunya adalah dengan mempromosikan POLA PANGAN SEHAT melalui beberapa program seperti dalam gambar berikut ini yang salah satunya adalah Mengembangkan pedoman yang mendorong masyarakat untuk mengurangi asupan garam, gula bebas dan gula tambahan, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mengganti asupan asam lemak dengan Asam lemak tak jenuh, membatasi kalori dan mengurangi porsi konsumsi; dan mengembangkan pelabelan gizi untuk pangan olahan dan pemberlakuan regulasi pelabelan gizi.

Karena selama ini, banyak masyarakat yang abai dengan label gizi pada kemasan karena biasanya bahasanya memang tidak mudah dipahami.

 

Produk Pangan Lebih Sehat dengan Label Gizi “Pilihan Lebih Sehat”

Pernah nggak sih kita memperhatikan detail apa saja yang ada di label gizi pada suatu kemasan? Biasanya jarang ya. Saya sendiri seringnya hanya fokus pada kandungan gula atau kalori.

Ternyata saya tidak sendiri. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Dr. Rimbawan bersama Badan POM, dari 400 responden yang ada, sebagian besar hanya membaca label halal dan tanggal kadaluarsa dengan pertimbangan pertama adalah harga. Beberapa responden perempuan mengaku lebih teliti dalam membaca label nutrisi karena biasanya perempuan lah yang bertanggung jawab dengan kesehatan keluarga.



Padahal menurut Pak Rimbawan, orang yang terbiasa membaca label informasi gizi ini biasanya jauh lebih sehat dan memiliki hidup berkualitas karena dengan membaca label mereka tahu batasan gula, garam, dan lemak yang bisa mereka konsumsi setiap hari.

Rewiew Literatur menunjukkan bahwa kecermatan konsumen dalam membaca label nutrisi berdampak pada pola makan dan prilaku kesehatan. Mereka yang cermat membaca label nutrisi biasanya memiliki kualitas dan kesehatan yang lebih baik dan cenderung mengonsumsi pangan yang lebih menyehatkan, penurunan asupan lemak, natrium, kolesterol dan energi, serta memiliki peningkatan asupan serat, zat besi,dan vitamin C.



Biasanya, dalam label kemasan ini tercantum beberapa informasi seperti: jumlah kalori dalam setiap sajian, ukuran porsi, nutrisi, jumlah gula dan lemak, komposisi, tanggal kadaluarsa, terdaftar BPOM dan halal MUI, sampai lokasi atau alamat perusahaan.

Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi agar konsumen dapat memilih pangan yang lebih sehat dan mendorong industri untuk melakukan reformulasi dalam menyediakan pangan olahan yang lebih sehat.

Tapi sekali lagi, ketidak tahuan masyarakat dalam bagaimana membaca label dan mengetahui kandungan di dalam bahan pangan olahan inilah yang membuat orang seringkali lepas kontrol dalam mengonsumsi makanan atau minuman olahan tersebut.

Karena itulah, Badan POM berdasar pada Regulasi Badan POM Nomor 22 tentang Informasi Nilai Gizi, kini gencar sekali mensosialisasikan pelabelan gizi pada makanan dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam.



Dra. Sutanti juga menghimbau masyrakat untuk selalu CEKKLIK (cek kemasan, cek label, cek izin edar, cek kadaluarsa) setiap kali membeli bahan pangan kemasan.

Lantas seperti apa sebenarnya label pangan yang baik itu?

Label pangan yang baik haruslah memberi informasi lengkap mengenai:

1. Memberikan informasi tentang komposisi bahan penyusun dan sifat produk untuk menghindari kebingungan

2. Melindungi konsumen dari kemungkinan kesalahan penggunaan, resiko, dan bahaya

3. Menciptakan lingkungan pemilihan pangan yang kondusif untuk pilihan yang sehat

4. Memberikan informasi untuk membantu menyediakan pilihan pangan sehat kepada konsumen

5. Membantu konsumen dalam membuat keputusan yang tepat dalam memilih komposisi pangan dan kandungan gizi yang baik

6. Memastikan bahwa konsumen mendapatkan nilai lebih dari uang yang dibelanjakan dan melindungi dari pemahaman klaim yang salah

Karena ternyata label itu sendiri bagi konsumen memiliki arti sebagai berikut: sebagai media komunikasi produsen-konsumen, merupakan bentuk penghormatan terhadap hak konsumen atas informasi dan hak untuk memilih, memberikan manfaat : memberikan informasi dan edukasi, mengevaluasi produk, mengambil keputusan; dan merupakan bentuk tanggung jawab pelaku usaha untuk menyediakan informasi yang mudah dipahami, mendorong perubahan formula pangan yang mengandung lebih sedikit gula, garam, lemak; merupakan salah satu bentuk pendidikan gizi melalui pendekatan berbasis  populasi untuk mengurangi risiko PTM.



Dengan adanya label gizi pangan “Pilihan Lebih Sehat” diharapkan produsen dapat memberikan informasi lebih jelas tentang mutu gizi pangan sehingga konsumen dapat lebih bijak memilih,

Oleh sebab itulah, BPOM memberikan beberapa pilihan kepada produsen untuk dapat memberikan ING (Informasi Nilai Gizi) pada bagian utama label atau dengan menyertakan logo Pilihan Lebih Sehat.



Dengan adanya Logo Pilihan Lebih Sehat ini, ada profil gizi yang sudah ditentukan oleh BPOM dan wajib ditaati oleh produsen. Misalnya untuk Minuman Siap Konsumsi gula yang diijinkan hanya 6 gr/100 ml, tanpa menggunakan BTP Pemanis. Sedangkan untuk Pasta dan Mi instan batas maksimum Lemak Total adalah 20 g per 100 g dan garam 900 mg per 100 g.

 

Dukungan Nestlé Dengan Pemberian Logo Pilihan Lebih Sehat

Nestlé adalah salah satu produsen makanan dan minuman yang produknya banyak menjadi favorit keluarga. Sebagai salah satu produsen makanan dan minuman terbesar, ternyata Nestlé berkomitmen untuk terus meningkatkan potensi makanan agar dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan generasi mendatang.

Saat webinar kemarin, Bapak Ganesan Ampalavanar selaku Presiden Direktur Nestlé mengatakan bahwa Nestlé Indonesia bertekad untuk ikut meningkatkan kualitas hidup dan masa depan lebih sehat. Nestlé juga berharap bisa berperan aktif mendukung masyarakat agar lebih bijak membaca label produk dan memperhatikan asupan yang diperlukan.

Selain itu, Ibu Debora selaku Direktur Corporate Affairs, mengatakan bawah Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menyediakan informasi gizi yang transparan dan mudah dimengerti oleh konsumen.

Salah satu caranya adalah dengan meletakkan Informasi Nilai Gizi pada Bagian Utama Label dan menyertakan Logo Pilihan Lebih Sehat pada produk yang sudah mendapat persetujuan dari Badan POM.



Selain itu, melihat tingginya konsumsi gula oleh penduduk Indonesia, Nestlé Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi kandungan gula dan melakukan fortifikasi gizi mikro untuk membantu memenuhi kekurangan mikro nutrient yang artinya menyediakan produk-produk yang difortifikasi zat besi,zink, yodium, vitamin A, dan vitamin D untuk membantu masyarakat lebih sehat.

Jumlah produk yang sudah difortifikasi sendiri sampai kuartal 1 tahun ini mencapai 2,1 milyar produk sajian. Sedangkan beberapa produk yang sudah dikurangi kandungan gulanya adalah Milo Activ-Go sebesar 25% dan Dancow Nutritods kini mengandung 0% sukrosa.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, saat ini sudah ada beberapa produk Nestlé yang dilengkapi dengan logo Pilihan Lebih Sehat, di antaranya adalah Milo Activ-Go, Bear Brand, Dancow UHT.


Donna Agnesia yang didapuk menjadi Ibu Inspiratif pun sangat antusias menyambut adanya logo Pilihan Lebih Sehat ini.

Sebagai istri dan seorang ibu yang bertanggung jawab atas kesehatan keluarga, Donna mengaku justru mendapat pengetahuan untuk lebih teliti membaca label nutrisi pada kemasan karena terinspirasi dari suaminya.

“Awalnya sih saya hanya ngecek tanggal kadaluarsanya saja,” akunya pada kami. Sama aja kan ya dengan ibu-ibu kebanyakan ternyata, hihihi.

Menurut Donna, asupan gizi dan nutrisi yang baik itu sangat diperlukan oleh tubuh. Selain untuk menunjang kesehatan keluarga dan proses tumbuh kembang anak-anaknya, masa pandemi juga membuatnya harus extra ketat dalam memilih makanan dan minuman. Selain itu, olah raga juga sangat diperlukan agar kondisi tubuh makin optimal. 

Nah, setelah mengikuti webinar tentang pentingnya membaca label nutrisi pada kemasan, rasanya setelah ini saya jadi ingin terbiasa membaca label kemasan pada produk deh.



Ya karena memang ternyata sepenting itu membaca label nutrisi agar kita juga bisa membatasi konsumsi harian makanan dan minuman olahan ini demi hidup yang lebih baik.

Yuk, sama-sama bijak dalam memilih bahan pangan olahan dan cermat dalam membaca label nutrisi pada kemasan, moms. Pilih makanan dan minuman kemasan yang memiliki logo “Pilihan Lebih Sehat”ketika berbelanja ya, moms.

Agar kita dan keluarga memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan menurunkan tingkat risiko PTM di Indonesia pastinya. Semangatt!!!










48 komentar

  1. Asik bangeettt ada logo "Pilihan Lebih Sehat" sungguh memudahkan emak2 ketika grocery shopping.
    Ga perlu melototin tulisan kicik2 ingredients yg ada di packaging produk ye kaaan

    BalasHapus
  2. Wooow komplit bgt infonya. Aku ni termasuk yg abai memperhatikan informasi nilai gizi nih. Pusing aja liat tulisan kecil gt. Tp krn ada logo pilihan lebih sehat jd terbantu buat milih makanan siap konsumsi y. Mudah2an abis ni makin banyak produk yg punya logo pilihan lebih sehat ini

    BalasHapus
  3. Aku baru tahu tanda logi seperti itu artinya Pilihan Lebih Sehat. Membantu para ibu juga yang mau belanja ya supaya selalu mendapatkan produk sehat. Baca label nutrisi jarang banget aku lakukan sebelumnya nih

    BalasHapus
  4. Udahlah tingkat literasi masyarakat Indonesia maish rendah. Ditambah lagi label gizi pada kemasan tuh kecil-kecil. Jadi semakin malas bacanya hehehe. Makanya saya senneg banget ada logo "Pilihan Lebih Sehat" ini

    BalasHapus
  5. Ini informasi baru buat aku..
    Selama ini suka skip cek logo pada kemasan produk, thx for sharing

    BalasHapus
  6. Wah ... iya nih terkadang saat berbelanja kita kurang memerhatikan kemasan produk. Mestinya cek kandungan nilai gizi, kedaluwarsa dll. Apalagi logo pilihan lebih sehat itu penting banget ya :)

    BalasHapus
  7. Sekarang mah tenaaaangg banget kalo lagi grocery shopping.
    soale cukup cek produk yg ada logo PILIHAN LEBIH SEHAT
    Mantab jaya

    BalasHapus
  8. Milo ini minuman favorit anak lanangku karena enak dan menambah energi ya. Jadi inget anak wedok suka nyanyi gini :

    Hello Kitty numpak tayo, medun Solo ngombe Milo, enak lho..

    :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkw, lagunya OYE banget mbaaa
      Iya nih, anakku juga demen banget minum Milo, dan BearBrand
      Makasiii BPOM memudahkan buibu ketika shopping!

      Hapus
  9. Aku konsumen nestle mba dari cerelac sampai susu juga karena udah tahu kualitas nutrisinya dari bahan pangan mereka udah gitu rasanya enak lagi kayak Milo ini. Suka aku. Jadi, kalau beli produk nestle, cuma lihat tanggal kadarluasanya hihihi

    BalasHapus
  10. Memilih produk kemasan yang sehat sekarang lebih mudah ya dengan adanya logo "pilihan lebih sehat"

    BalasHapus
  11. Wah anak pintar minum susu terur tiap hari ya de supaya sehat dan tulangnya kuat

    BalasHapus
  12. Pilihan Lebih Sehat membuat kita lebih bijak dan memudahkan pula saat berbelanja yaa, kak..
    Top banget BPOM dan Milo.

    BalasHapus
  13. Webinar Nestle “Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo Pilihan Sehat” bersama BPOM dan pakar Gizi ini edukatif baget ya. Bikin orang-orang makin aware dengan pentingnya membaca kemasan.

    BalasHapus
  14. Semoga konsumen di Indonesia makin aware dan peduli dengan label kemasan pada setiap produk yang dibeli terutama yang ada logo pilihan lebih sehat

    BalasHapus
  15. Ntar pas jadwal belanja keperluan sembako, aku mau lihat langsung logo pilihan lebih sehat ini.

    Salut sama perusahaan yang sudah mulai memikirkan kesehatan pelanggan!

    BalasHapus
  16. milo enak, favorit kalau ke indomaret.. apalagi kalau diminum dingin.. enaknya lagi beda usia beda kemasan jadi anak2 bisa tahu mana yang buat mereka mana yang buat orang dewasa...

    BalasHapus
  17. memang kudu teliti ya mengecek label pada makanan dan minuman kemasan tidak boleh asal beli. kalau ada logonya lebih membantu kita untuk memilih produk sehat..

    BalasHapus
  18. Iya kalai belanja kudu cek2 produknya yaa. Ikut senang sih ada logo seperti ini jadi bisa memberikan pilihan yang lebih sehat juga kepada keluarga. Kebetulan kami konsumen MIlo sejak dulu jd makin yakin buat konsumsi Milo dan produk Nestle lainnya :D

    BalasHapus
  19. Gizi sehat seimbang itu emang penting buat pengetahuan ibu2 untuk anak ya mba. Kalau beli di luaran juga kudu tahu periksa label benr2

    BalasHapus
  20. makin banyak webinar yang beri banyak ilmu dan pengetahuan baru ya mba.. logo pilihan lebih sehat ini membantu banget

    BalasHapus
  21. Betul banget, gula tuh bisa jadi silent killer. Karena kalau udah suka seberapa pun kurang terus. Hiks.
    Btw dengan label Pilihan Lebih Sehat kita jadi lebih gampang memilih belanjaan yang sehat ya :)

    BalasHapus
  22. Oke, jadi mulai sekarang harus lebih sigap mencari logo centang hijau ya agar mendapatkan produk dengan kandungan nutrisi sesuai anjuran.

    BalasHapus
  23. Salfok sama buah2annya, bikin ngiler :D Btw susu milo emang udah nggak diragukan lagi rasanya, ditambah lagi sekarang ada logo pilihan sehat :)

    BalasHapus
  24. Bener..banyak yang asal beli produk aja. Gak baca komposisi maupun informasi nilai gizi produk tersebut. Tapi kalau ada logo Pilihan Lebih Sehat ini jadinya lebih tenang ya.

    BalasHapus
  25. anakku senang banget sama Milo apalagi kalau dingin, aku pun masih suka minum juga kok tapi bedanya kalau aku tak tambahkan es batu biar semakin enak.

    BalasHapus
  26. Yes, you are not the only one, Maak. Saya juga baca sekadarnya, malah biasa pula gak membaca kemasan. PAdahal kebiasaan gak baik itu ya.

    BalasHapus
  27. Biasanya urutannya harga, halal, expired date hahaha. Sekarang nambah satu lagi kalau mau beli makanan atau minuman siap konsumsi yaknologo Pilihan Lebih Sehat yaa. Krn udah pasti produk dengan logo ini, kyk Milo, lbh sehat krn kandungan gulanya jg lbh sediikit dibanding produk sejenis

    BalasHapus
  28. Semoga semakin banyak produk yang mencantumkan logo ini. Tetapi, pastinya saya senang karena MILO suda ada logo ini. Minuman favorit keluarga kami

    BalasHapus
  29. Bermanfaat banget nih dengan adanya logo Pilihan Lebih Sehat kita bisa jadi lebih tenang dalam memilih produk yah. Anak2 dari dulu doyan banget minum Milo sih, mamanya anak2 juga doyan hehe

    BalasHapus
  30. Makin mudah ya belanjanya kita ketika ada label Pilihan Lebih Sehat. Secara ya, kalau belanja itu jarang banget bacain tabel gizi dan kandungan nutrisinya. Biasanya kan kalau udah ada label halal dan kadaluarsa yang masih panjang, langsung beli aja.

    Btw, Milo itu, aku juga suka minum lho. Enak rasanya dan cocok buat nambah nutrisi.

    BalasHapus
  31. Mantap ya milo ini..
    Sudah rasanya enak, bikin sehat pula..

    BalasHapus
  32. Sekarang kalau belanja makanan kemasan harus cek dulu logonya apakah sudah ada logo ''pilihan lebih sehat''. Memang gula ini silent killer yang sudah merenggut banyak jiwa dengan penyakit tidak menular.

    BalasHapus
  33. Alhamdulillah anak saya meskipun masih kecil sudah mulai kritis sering mengecek kemasan produk yang akan dibelinya. Biasanya dia ngecek expured date dan logo halalnya. Kalau untuk kandungan dia belum begitu faham.

    BalasHapus
  34. label dan logo kemasan ini sekarang jadi satu yang aku concern banget mbak
    sejak nyaris kena diabetes dan uuugh rasanya amit amit, aku peduli banget dengan logo halal dan kandungan gula dll

    thanks for informationnyaaa

    BalasHapus
  35. Mba makasih banget, akhirnya aku dapat ilmu juga soal dalam membeli barang untuk kebutuhan keluarga yang aman dan tentunya kesehatan yang wajib.

    BalasHapus
  36. Saya juga hampir nggak pernah baca label nutrisinya, selain ribet dengan tulisannya yang kecil-kecil juga inginnya cepet selesai belanjanya hehehe
    Tapi sekarang kalau ada logo "Pilihan Lebih Sehat" bisa lebih mudah memilih, ya.

    BalasHapus
  37. Salut dengan komitmen Nestle untuk mengurangi kandungan gula dan melakukan fortifikasi gizi mikro pada produknya. Semoga jadi makin banyak produk makanan kemasan yang bisa jadi pilihan lebih sehat.

    BalasHapus
  38. Sebagai ibu harus cerdas memilih produk ya termasuk memilih produk sehat, tapi kalau sudah tersedia logo pilihan sehat begini memudahkan kita

    BalasHapus
  39. Aku kalo beli makanan dan minuman sering banget yang dilihat label halal sama tanggal kadaluarsanya aja. Alhamdulillah sekarang milo ada label Pilihan Lebih Sehat, jadi nggak waswas. Sudah pasti masuk keranjang nih milo

    BalasHapus
  40. Ngeri juga ya tentang PTM ini. Aku baru tahu tentang pelabelan ini. Nestle selalu berinnovasi.

    BalasHapus
  41. Bagus nih ada label pilihan sehat, membantu para ibu membuat pilihan makanan dan minuman sehat untuk buah hati ya

    BalasHapus

  42. It is very important to see the composition, especially when milk has high sugar content. for expiration and this halal label is really important to check

    BalasHapus
  43. Cara terbaik untuk melindungi keluarga dari apa yang dikonsumsi setsetiap hari adalah cek logo kemasan

    BalasHapus
  44. Akutu sungguh gak aware masalah asupan gula, garam dan lemak lo...kak.
    Dan dari webinar ini, jadi paham bahwa asupan ini perlu di kontrol agar mengurangi resiko Penyakit Tidak Menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di dunia.

    BalasHapus
  45. Selama ini cuma sibuk cari label halal, jarang liat isi kemasan. Makanya sekarang jarang jajan hehehe. Tapi logo ini jadi mempermudah kita buat jajan ya hehehe.

    BalasHapus
  46. Klo beli makanan/minuman kemasan yg dilihat pertama biasanya tanggal kadaluarsa malah lupa liat kandungan gizinya . Makasih mba diingatkan

    BalasHapus
  47. Wah ini webinar yang sangat berfaedah ya Mba sebagai Ibu dan istri yang bertanggung jawab dengan apa saja yang mereka makan dan pasti mempengaruhi kesehatan mereka.

    BalasHapus