Demam Korea sedang melanda negeri kita beberapa waktu ini. Mulai dari Korean Boy Band atau yang biasa dikenal dengan K-Pop sampai drama Korea. Bahkan saking demamnya, banyak sekali oppa oppa bersliweran di timeline medsos saya.
Psst, oppa nya bukan kakek ya maksudnya, hihihi. Tapi para pria tampan yang bagaikan tanpa cela itu maksudnya. Belum lagi banyak teman yang sering cerita betapa racun dan candunya drama Korea. Mereka rela begadang sampai pagi hanya demi memuaskan rasa penasaran dengan episode selanjutnya.
Selain festival, demam Korea ini juga berimbas ke munculnya berbagai kuliner khas Korea di Indonesia. Banyak sekali resto dan gerai makanan Korea yang bisa kita temui.
Tentu saja Solo juga tidak ketinggalan. Maraknya demam Korea ini juga dimanfaatkan pebisnis kuliner untuk membuka resto serupa di sini. Salah satunya adalah Kimchi Korean Resto.
Menu di Kimchi Korean Resto
Kimchi Korean Resto adalah salah satu resto di Solo yang menyediakan berbagai makanan dan minuman khas Korea demi memanjakan lidah pecinta makanan Korea atau kalian yang hanya penasaran dengan taste makanan Korea.
Makanan Korea? Duh halal nggak ya?
Pasti ini akan terlintas di benak kalian penggemar makanan Korea yang muslim. Don’t worry. Semua menu yang ada di Kimchi Korean Resto ini dijamin halal. Mulai dari makanan dan minuman yang tersedia, semua dijamin halal.
Sebelum lebih jauh membahas soal menu, kalian sudah tahu kimchi itu sebenarnya makanan apa?
Sebelum lebih jauh membahas soal menu, kalian sudah tahu kimchi itu sebenarnya makanan apa?
Kimchi adalah makanan sejenis asinan sayuran yang telah difermentasi yang merupakan makanan tradisional Korea. Setelah diberi garam, didiamkan beberapa saat, sayuran ini kemudian dicuci, lalu diberi bumbu khas Korea yang terbuiat dari campuran udang, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah.
Fakta seputar Kimchi Pict: www.instagram.com/kimchiresto |
Nah, kemarin kita diundang nih sama miminnya Kimchi Resto nih, buat lunchies manjah mempesonah gitu sama teman-teman.
Sebenarnya sih ini bukan kali pertama saya kesini. Pernah datang juga sekitar setahunan yang lalu, hihihi. Demi menuruti ngidamnya Bumil Tasya yang juga big fans of Korea things.
Tapi waktu itu saya lupa nyobain menu apa saja. Saya cuma ingat kalau lechy tea-nya enak banget. Absurd kan, hihi.
Nah, kali ini saya tidak ingi menyia-nyiakan kesempatan ini. Jadilah sore itu, di kala hujan turun membasahi bumi –uhuk-, saya dan teman-teman asyik menikmati berbagai menu Korea. Penasaran menu apa saja yang kami coba? Ini dia:
Dak Galbi adalah makanan Korea dengan bahan utama fillet daging ayam berbumbu merah yang ditambah dengan sayuran dan irisan bawang bombai. Jujur sih ya, awalnya saya bingung. Saya pikir kita disuruh makan sayuran mentah dan daging ayam. But I completely wrong, hehe.
Salah satu cara menikmati Dak Galbi |
Ternyata fillet ayam itu masih dipanggang di atas alat panggang beserta sayurannya baru bisa dinikmati.
Untuk menikmati menu ini ada beberapa cara. Salah satunya dengan membungkus daging ayam dengan selada sebelum memakannya. Cocok untuk pecinta sayuran kaya saya nih.
Bumbu merah itu sendiri disebut gochujang atau pasta cabai dengan bahan utama beras ketan dan bubuk cabai yang sudah difermentasi. Meskipun pasta cabai, untuk ukuran lidah saya masih belum terasa pedas. Apalagi dibanding dengan sambal-sambal lain khas Indonesia. Jadi aman lah untuk kalian cicipi.
Menu ini adalah menu yang sarat sejarah. Ternyata, Dak Galbi muncul karena kesulitan ketika perang sekitar tahun 1960-an. Perang telah menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan makanan. Terbuat dari bahan makanan yang murah dan mudah didapatkan, Dak Galbi menjadi penyelamat di kala itu.
Untuk harga, seporsi Dak Galbi dibanderol Rp. 80.000,-. Kamu sudah bisa menikmati menu ini bersama beberapa teman. Karena memang porsinya sangat besar. Cukup untuk 4 sampai 5 orang.
At first, menu ini sekilas mirip dengan mie kuah yang dicampur dengan lauk dan sayuran dan disajikan diatas kompor dan wajan.
Makanan sejenis sup ala Korea yang juga hadir dengan latar belakang perang ini berisi kombinasi ramyeon (mie), sosis, ham sapi, kornet, tteokbokki (makanan yang terbuat dari tepung beras dan berbentuk silinder/batang), jamur shitake, tofu, seafood.
Dengan kombinasi rasa pedas dan asam khas Korea, menu ini bisa jadi pilihan kalian yang baru pertama kali mencicipi masakan Korea. Apalagi menu yang dibanderol Rp. 120.000/porsi ini bisa jadi menu rame-rame.
Oh iya, karena ada mie di dalamnya. Timing saat memasak dan menyantap menu ini juga harus tepat ya, peeps. Enaknya sih begitu dirasa matang, langsung deh disantap saat hangat.
Di antara beberapa menu yang saya cicipi, sepertinya ini adalah menu yang paling saya suka. How come? I love tofu, I love spicy soup, and I love you. #ehh
Yup, saya ini termasuk pecinta sup tahu. Makanya excited banget saat melihat menu ini dan langsung memilihnya untuk saya cicipi. Sup khas Korea ini berisi dubu (tahu khas Korea yang teksturnya lembut sekali), sosis, bakso, seafood dan dimasak dengan bumbu gochuang.
Jjigae sendiri adalah sebutan untuk berbagai masakan sup ala Korea yang disajikan dalam wadah/panci kecil untuk porsi satu orang. Meskipun begitu, menurut saya sih ini porsinya masih aman kalau dimakan berdua kok.
Hidangan ini disebut rabokki yang merupakan singkatan dari ramyeon dan tteobokki. Rabokki yang dimasak dengan bumbu gochujang ini wajib dicoba untuk kalian pecinta varian mie ala Korea.
Ramyeon sendiri adalah mie instan khas Korea yang sangat digemari. Banyak ramyeon yang beredar dengan berbagai merk dan varian.
Dolsot Bimbimbap ini bisa juga disebut dengan nasi campur. Karena memang isinya adalah nasi dengan toping daging sapi cincang, jamur, berbagai sayuran, sambal gochujang, dan telur setengah matang.
Menu ini yang disajikan di atas mangkuk batu yang sudah dipanaskan atau yang disebut dolsot. Panas dari batu inilah yang akan mematangkan telur tadi. Untuk kalian yang tidak suka telur setengah matang, bisa kok request telurnya disajikan matang.
Di Korea ada banyak sekali varian bimbimbap. Salah satunya adalah Jeonju Bimbimbap, nasi campur dengan lauk pauk yang paling banyak dibanding bimbimbap pada umumnya.
Ada beberapa sejarah mengenai terciptanya menu ini. Konon bimbimbap adalah menu sesaji di Korea sana. Setelah melakukan penghormatan pada leluhur, hidangan yang dibawa akan dicampur dan dimakan beramai-ramai. Jadilah menu ini disebut bimbimbap. Ada juga versi yang mengatakan, makanan ini juga muncul saat perang. Kondisi perang membuat warga membuat masakan yang mudah dan cepat untuk disajikan. Kemudian terciptalah bimbimbap ini.
6. Korean Fried Chicken
Oke, mendengar namanya pasti langsung terbayang ayam goreng crispy seperti yang selama ini kita kenal.
You wrong!
Korean Fried Chicken yang memiliki nama asli Yangnyeom tongdak ini menurut saya lebih mirip ke ayam crispy bersaus dengan kombinasi rasa manis, pedas, dan gurih.
Menurut mbah google sih, menu ini dimasak dengan menggunakan perpaduan bumbu seperti minyak wijen, kecap asin, madu, dan gochujang. That’s why teksturnya jadi lengket dan basah meskipun masih tetap terasa crispy.
Menu yang dihidangkan dengan taburan wijen ini bisa dinikmati dengan seporsi nasi putih atau bisa juga dinikmati sebagai camilan.
7. Korean Beef Barbeque
Satu lagi menu yang membuat saya takjub, haha. Antara norak sama takjub beda tipis ya ternyata.
Menu ini terdiri dari nasi, Korean brown sauce, dan daging tenderloin yang disajikan mentah di atas piring batu panas (hot plate). Awalnya sih saya kira, it would takes time. Apalagi dagingnya termasuk tebal. Tapi ternyata tidak. Kurang lebih 10 menit, potongan daging ini matang dengan merata.
Oh iya, kalau memesan menu ini, jangan lupa dagingnya dibalik setelah matang ya, peeps. Biar matang merata di kedua sisi.
Kata Mas Thoryc sih menu ini menu paling aman. Tapi memang iya, dibanding menu-menu ala Korea lainnya, taste dari menu ini termasuk tidak neko-neko. Gurih dan manis. Jadi aman untuk kalian yang tidak terlalu suka rasa pedas dari bumbu khas Korea.
Varian Minuman di Kimchi Korean Resto
Selain varian reguler, Kimchi juga menyediakan berbagai minuman unik ala Korea. Sebut saja ada patbingsu, ice gwangju, ice myeong-dong.
Terdiri dari potongan roti tawar, leci, potongan cincau hitam, es serut yang disiram dengan susu kental manis coklat.
Semacam es campur yang terdiri dari sirup, es serut, cincau hitam, agar-agar, kacang merah, leci, buah segar, dan a scoop of vanilla ice cream on top.
Terdiri dari sirup, es serut, cincau hitam, agar-agar, leci, rumput laut, dan siraman SKM putih. Enak banget ini menurut saya. Semacam es teler tanpa santan.
4. Green Tea Blended
As a green tea lover, wajib dong nyobain menu ini. Enak, seger, cuma kalau biasanya green tea bertoping whipped cream, di sini topingnya ice cream vanilla. Jadi sedikit eneg sih kalau untuk saya. Kekenyangan pula soalnya.
4. Green Tea Blended
As a green tea lover, wajib dong nyobain menu ini. Enak, seger, cuma kalau biasanya green tea bertoping whipped cream, di sini topingnya ice cream vanilla. Jadi sedikit eneg sih kalau untuk saya. Kekenyangan pula soalnya.
Nah, bagaimana? Sudah punya gambaran mau mencoba menu apa kalau kesini?
Oh iya, Kimchi Korean Resto yang buka mulai jam 11 pagi sampai jam 11 malam ini terletak di Jl. Veteran no. 190, Surakarta. Tempatnya lumayan cozy juga. Cocok untuk banyak acara. Selain itu beberapa fasilitas seperti wifi dan tempat sholat juga disediakan di sini.
Psst, kemarin sih waktu kita kesini kita disambut sama dua oppa lucu di depan pintu. Mak Arinta sama Mak Wid aja sampe nggak tahan pengen ngajak foto bareng. Tapi malu, hihihi.
Buat kalian pecinta Korea, rasanya perlu banget loh merasakan segala menu khas Korea yang ada di Kimchi Korean Resto ini.
Selamat mencoba J
KIMCHI Korean Restaurant
Jl. Veteran no. 190, Solo 57153
Telp: 0271-655735 / 0896-5145-3359
WA: 0896-5145-3359
Line: 0896-5145-3359 / kimchisolo
BBM: 7C50F6D4
Instagram: @kimchiresto
Para mamak tukang icip berpose di Kimchi Resto |
KIMCHI Korean Restaurant
Jl. Veteran no. 190, Solo 57153
Telp: 0271-655735 / 0896-5145-3359
WA: 0896-5145-3359
Line: 0896-5145-3359 / kimchisolo
BBM: 7C50F6D4
Instagram: @kimchiresto
sebagai penggemar minuman hijau, aku malah tergoda dengan Green Tea Blended :D
BalasHapus