LIBERICA, a
perfect place for you coffee adict.
Perpaduan antara
aroma kopi, suasana yang nyaman, interior yang keren, juga lighting yang bikin
selfie nggak butuh lagi aplikasi 360 karena kerennya LOL, benar-benar
memanjakan indra penciuman dan penglihatan kita deh.
Sebagai pecinta
kopi, pastinya kesempatan diundang oleh Liberica nggak akan mungkin saya
lewatkan. Tapi kali ini nggak bahas kopi sih ya.
High-end boutiqe coffee
shop yang menghadirkan interior dengan dominasi warna gelap dan aksen kayu ini
memang benar-benar ingin memanjakan customer dengan pelayanannya. That’s why,
Liberica akhirnya menghadirkan berbagai varian menu. Kalau biasanya coffee shop
hanya menyediakan berbagai ragam minuman dan camilan, Liberica justru sengaja mencoba terobosan dengan
menawarkan menu berat untuk konsumennya. Liberica ingin agar pangsa pasarnya
semakin meluas, tidak hanya mereka, coffee addict.
Varian Menu di Liberica
Dua menu pertama
yang kami icipi adalah Crispy Chicken Wing dan Japanese Crispy Kara-Age. Menu ringan dengan bahan utama daging ayam
ini rasanya cukup unik, apalagi di tambah sausnya.
Chicken crispy
wing sendiri dimasak dengan cara deep fried. Di mana seluruh bagian sayap
digoreng hingga terendam ke dalam minyak panas. Sebelum dimasak, menu ini
direndam –dimarinasi- dengan bumbu ala Liberica dengan campuran chili powder
Ini yang membuat camilan yang disajikan bersama sauce ranch dressing (mayonnaise,susu
segar, biskuit, dan bumbu) ini tampilannya menjadi lebih hitam.
Untuk Japanese
Crispy Kara age keunikan terdapat di sausnya. Untuk kalian pecinta sushi, pasti
akan langsung mengenali cita rasa wasabi di sana. Yup, salah satu menu
baru ini memang terinspirasi dari menu
Jepang, Tori No Kara-Age. Too spicy? Nope, karen a sudah dimix dengan
mayonnaise, rasa wasabi di dalam sausnya jadi tidak terlalu pedas seperti yang
biasa kita makan bersama sushi. Tapi bagi mereka yang tidak suka pedas, rasa
wasabi masih dianggap terlalu menyengat katanya.
Main Course
Pan-Fried Salmon -IDR 98K-
Okay, to be
honest I’m a little bit trauma with salmon thing.
Ceritanya sih
belagak mau masak salmon yang kaya dengan omega 3 dan vitamin lainnya itu, tapi
karena baru pertama kali mencoba hasil masakannya masih medium rare. Kebayang
kan rasanya kaya apa LOL. Sempat nggak minat nih nyobain si salmon di Liberica
hihihihi. Finally, I decided to taste it dan ternyata? That was so damn
delicious! Beneran haha.
Salmon ini
dihidangkan dengan kematangan yang sempurna. Teknik memasak ala pan fried bikin
si salmon cenderung crispy di sisi luarnya dan tetap lembut di bagian dalamnya.
Menu ini dihidangkan dengan garlic butter, house salad with chinese
dressing, potato wedges, dan mashed potato. Jadi lumayan bikin kenyang deh.
Salmon Teriyaki –IDR 99K-
Masih dengan bahan utama salmon dan juga masih dengan
tingkat kematangan yang sempurna –menurut saya sih ya-, kali ini salmon
dihidangkan dengan siraman kuah ala teriyaki, soya sauce, nasi, dan salad.
Untuk kalian
pecinta rasa original dari salmon, mungkin lebih rekomen menu Pan Fried Salmon
ya karena penyajiannya tanpa menambahkan saus apapun.
FYI, ternyata
varian teriyaki menu sendiri bisa dipililh mulai dari ayam, daging, atau
salmon. Jadi misal kalian bukan pecinta salmon, masih ada menu lain yang bisa
jadi pilihan di sini.
Nasi Campur Liberica –IDR 44K-
Liberica sengaja
menghadirkan menu dengan cita rasa khas Nusantara ini dalam varian menu
barunya, tujuannya tentu saja agar makin banyak penikmat kuliner yang datang
dan mencoba.
Nasi campur sendiri terdiri dari telur balado saus rica-rica –My fav.
Pedasnya dapet bangeeet-, oreg atau
kering tempe, ayam suwir bumbu kari, daging sapi suwir bumbu semur, nasi putih
lengkap dengan krupuk/emping, dan acar.
Rasa yang sedikit
terlalu manis dari kering tempe, ayam, dan daging ketutup sama lezatnya sambal
dari telur balado akhirnya bikin kombinasi nasi campur ini malah unik banget di
lidah.
Menu lokal lainnya yang ditawarkan di Liberica ada Ayam Goreng, Sop
Buntut, dan Bebek Goreng Sambal Hijau.
Chicken Cripsy Rosemary
At first, I
thought it was a kind of fried chicken menu. Karena looknya memang ini kaya
ayam goreng pada umumnya hihi.
Tapi ternyata,
menu ini satu-satunya yang dimasak dengan menggunakan teknik Sous-Vide, teknik
memasak dengan menggunakan kantung vacuum dan kemudian direbus selama beberapa
jam hingga menghasilkan tekstur daging yang matang sempurna tapi tetap lembut,
baru kemudian digoreng. Tapi beneran, ini kulit luarnya tu bisa crunchy banget
dan dagingnya ya matang sempurna.
Menu yang disajikan dengan Rosemary dan Coleslaw ini jadi tambah
sempurna dengan tambahan nasi rempah dan salad.
Chili Salt & Pepper Fish –IDR 50K-
Menu dengan bahan
utama fillet ikan dory yang dimasak dengan crispy butter ini disajikan bersama taburan cabai rawit dan
sereh sehingga menghasilkan cita rasa yang pedas tapi harum. Sesuai dengan
namanya, chili salt, taburan inilah yang menambah cita rasa asin pada masakan.
Menu ini merupakan interpretasi dari menu Fish and Chip versi Asia.
Biasanya fish and chip disajikan bersama dengan kentang dan saus, di sini
disajikan bersama nasi dan toping cabai rawit tadi.
General Tso’s Chicken –IDR 48K-
Menu yang terinspirasi
dari chinese food yang sangat populer di Amerika Serikat dan berbahan utama
daging ayam ini unik banget menurut saya. Daging ayamnya sendiri digoreng dalam balutan
tepung dan kemudian dimasak dengan saus
General Tso versi Liberica dengan campuran paprika. Rasa-rasanya sih mirip
dengan teriyaki versi lebih kental kalau menurut saya. Enak banget lah yang
jelas. Asin, manis, pedasnya pas di lidah.
Thailand Chicken Skewer
Satai ayam yang
dimarinasi dengan saus khas Thailand dan kemudian dipanggang ini salah satu
menu yang jadi favorit saya di sini. Served with Pilaf Rice –nasi yang digoreng
dengan paprika dan bawang bombay untuk menhadirkan rasa dan wangi yang aromatik-,
and Sweet Chili Sauce.
Buat kalian penggemar masakan Thailand, wajib banget deh mengobati
rindu kalian di Liberica.
Aglio Olio Salmon
Menu khas Italia
ini disediakan dalam dua pilihan pasta, spaghetti atau fettucini.. Tergantung
selera kita. Saya pribadi sih prefer spaghetti, karena mungkin lidahnya lebih
terbiasa dengan bentuknya yang seperti mie hehe.
Setelah pasta dimasak Al-dente
(dimasak sehingga menghasilkan tekstur yang pas, tidak over cooked), kemudian
pasta ditumis dengan olive oil, garlic, chili, dan ikan salmon.
Done with the
main course things, kita lanjutin lagi nih ke menu dessert. To be honest,
sebenarnya kita udah pada kekenyangan hihihi, tapi demi mendengar kata dessert
langsung deh semangat lagi buat icip-icip LOL. Mas Rama said cake ini adalah
varian cake yang baru saja dikembangkan dan disediakan hanya di Jakarta dan
Solo. Keren kaaan! Watta lucky us, bisa nyobain dessert nan lezat ini. Untuk
harga, rata-rata cake ini dibanderol dengan harga IDR 40K/slicenya.
Liberica Triple Chocolate Cake
Fallin in love at the first bite ma cake ini hihihi. Sumpah, enaakk
gilaaa. Gak bohong deh. Pasta coklatnya perfectly melted on my mouth. Even
berbahan utama coklat, tapi sama sekali nggak bikin eneg. Pokoknya unch unch
banget buat cake ini.
Liberica Red Velvet
Ini juga juara –kok semua dikata juara sih hihihihi-.
Cream cheesenya berasaaa banget. Buat kalian cheesy lover, kudu banget
ya nyobain red velvet di Liberica ini. Dijamin ketagihan
Liberica Pina Colada
Sebenernya sih udah gatal aja pengen nyendok ini cake, apalagi pas lihat
taburan toasted coconut diatasnya. Tapi Mas Rama bilang ke kita kalau ini non
halal karena dimasak menggunakan rhum. Ya sudah, mundur teratur hihihi. Untuk
menu lain? Liberica menjamin halal. That’s why mereka nggak segan-segan bilang
kalau cake ini nggak bisa dikonsumsi kita yang muslim.
Liberica Speculoos Crumble
Menu yang bahan utamanya cinnamon biscuit ini memang terinspirasi dari
cake jadul. Untuk tekstur, lebih padat sih dibanding cake yang lain yang lebih
sponge.
Penasaran gimana
enaknya kopi dan menu-menu di atas? Kalian bisa langsung datang ke gerai
Liberica, baik yang ada di Alila hotel atau yang di The Park Mall. Saya sih
lebih suka yang ada di Alila, karena suasananya lebih cozy dan near to my home
than The Park Mall hehe.
High-end boutiqe
coffee shop yang namanya diambil dari salah satu jenis kopi yang memiliki aroma
kuat ini juga menyediakan berbagai varian kopi berkualitas baik yang masih
berbentuk biji ataupun yang sudah digrinder. Varian minumannya juga nggak
terbatas pada kopi hitam kok, guys. Ada green tea –yang juga enak banget-, creme
brulle coffee, cappuccino, varian latte, etc.
Kisaran harga
menu di Liberica Coffee ini sekitar IDR 25K-IDR 233K –not include tax and
service-. Mau meeting atau sekedar hangout? Bisa banget. Liberica di Alila
hotel ini juga menyediakan satu ruangan tertutup yang bisa dipakai untuk
meeting.
Tidak ada komentar